Gak Punya Pasangan Bukan Aib. Jadi Jomblo Seumur Hidup? Siapa Takut!
BANDUNG - ID-NEWSID. Kalau malam minggu datang, kaum jomblo selalu jadi bulan-bulanan. Mereka dibilang kurang kasih sayang dan kesepian. Jomblo dianggap sekumpulan orang malang karena gak punya pasangan.
Padahal, gak semua jomblo demikian lho. Banyak juga orang yang sengaja ingin sendirian. Karena menjadi jomblo bukan nasib, tapi pilihan.
Jennie Blackpink juga berpikir sama. “I’m going solo lo lo lo lo lo” begitu katanya dalam lagu hit miliknya yang berjudul Solo. Kalau diterjemahkan ke dalam bahasa sehari-hari, maksud dari penggalan lirik tersebut adalah Jennie memilih untuk sendiri saja.
Bukan hanya Jennie atau kamu, di luar sana terdapat banyak orang yang secara sadar dan yakin untuk memutuskan hidup sendiri tanpa pasangan. Fenomena solo living atau hidup sendiri sudah meningkat di kawasan negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang.
Kaum Single di Amerika
Pew Research Center baru menemukan bahwa pada tahun 2019, sekitar 4 dari 10 orang dewasa berusia 25 hingga 54 tahun berstatus lajang. Jumlah lajang pria lebih banyak daripada perempuan. Selain itu, jika di masa depan sebanyak 25% orang yang berusia 50 tahun memilih melajang seumur hidup. Hal tersebut bisa mengubah lanskap sosial, politik, dan ekonomi.
Honjok di Korea Selatan
Di Korea Selatan, anak muda yang memilih hidup sendiri disebut Honjok. Mereka sangat diterima. Bahkan, ada fasilitas untuk makan (Honbab) dan minum (Honsul) di restoran khusus untuk mereka. Biasanya ada meja yang hanya berisi satu meja dan kursi untuk satu orang. Sehingga mereka gak perlu merasa malu atau canggung untuk makan atau minum di restoran.
Ohitorisama di Jepang
Solo living di Jepang sudah menjadi budaya yang disebut Ohitorisama. Secara demografi, Jepang memang sangat cocok bagi orang yang ingin melakukan apapun seorang diri. Banyak tempat dan fasilitas yang mendukung para jomblo mulai dari Koshikada atau karaoke sendiri, paket makanan khusus sendiri di restoran, program solo trip, dan lain sebagainya.
Kenapa Memilih Menjadi Single Selamanya?
Melihat tren solo living yang meningkat, apa yang membuat orang-orang memilih untuk menjalani hidup sendiri? Secara garis besar, inilah beberapa alasan telah mendorong jomblowan dan jomblowati profesional untuk hidup sendiri.
1. Masalah finansial
Terdengar klise, tapi nyata adanya. Di Korea Selatan, mayoritas kaum single mereka berpikir tidak mampu membangun keluarga karena masalah keuangan. Menikah dan punya anak nyatanya butuh biaya banyak. Sedangkan, biaya hidup yang semakin tinggi gak diimbangi dengan meningkatnya penghasilan.
2. Lebih bahagia dengan diri sendiri
Menjadi single memungkinkan mereka untuk punya ruang untuk lebih mengerti diri sendiri tanpa ada campur tangan dari orang lain. Ada juga beberapa studi menyebutkan bahwa mereka yang hidup sendiri lebih bahagia ketimbang berpasangan.
3. Gak mau punya tanggung jawab
Kalau memiliki pasangan sebagai pacar apalagi suami istri, mereka akan punya tanggung jawab terhadap masing-masing. Padahal ingin leluasa untuk memikirkan karier dan kehidupan sosial tanpa dibatasi oleh tanggung jawab atas keluarga.
4. Jadi miss independent
Untuk para perempuan, menjadi single membuat mereka merasa lebih bebas, kuat, dan independen. Karena biasanya, saat sedang menjalani hubungan mereka dikekang dan dibayang-bayangi oleh pasangan.
5. Trauma
Hubungan atau kejadian buruk masa lalu membuat mereka ogah untuk punya pasangan. Akhirnya, mereka takut kalau kejadian tersebut akan terjadi lagi dan memilih jadi single.
So, buat kamu yang mungkin kepikiran untuk solo living, kamu gak sendirian. Ada jutaan orang di luar sana yang dengan bangga memilih untuk gak punya pasangan. Jadi jomblo gak dosa, kok. Semangat!.
